Senin, 27 Mei 2019

Hobi Merajut Jadi Tambahan Uang Saku Kuliah






Kalau bicara tentang “merajut” kira-kira apa yang ada di bayangan para pembaca yang sholeh/sholelah ini ya? Merajut asa kah? Merajut cinta? Hmm… Oke langsung saja ya cerita disini. Merajut yang mau saya bahas adalah merajut benang untuk dijadikan berbagai macam produk rajutan. Merajut adalah salah satu hobi saya yang sebenernya sudah mulai muncul sejak duduk di bangku SMP sekitar tahun 2007, tapi saat itu saya belum menyadarinya. Nah, kemudian baru menobatkan merajut sebagai salah satu hobi saya ketika sudah berada di jenjang perkuliahan.

Bagaimana bisa ngerasa punya hobi merajut sejak SMP? Yaps, karena dulu waktu aku SD ibu suka menerima pesanan untuk membuat tas rajut yang dimodifikasi dengan manik-manik. Nah, dahulu itu sering banget melihat ibu membuat pesanan tas. Dan saya pun pernah coba-coba merangkai manik-manik menjadi cincin dan gelang untuk dijual ke teman-teman seharga 100 perak hahaha. Wajarlah anak SD modal gratis yang penting dapet untung buat beli permen hot-hot pop jaman dulu.

Singkat cerita ketika lulus SMP dan di sela-sela mencari sekolah baru (SMA) munculah keinginan untuk belajar merajut. Dan ibu yang mengajari merajut untuk pertama kali. Belajar tentang pola dasar yang dikenal dengan chain, single crochet dan double crochet. Tapi, setelah diterima dan masuk SMA kemudian hobi itu macet lagi tidak berlanjut.
Sampai akhirnya ketika masa kuliah di tahun 2012, entah darimana tiba-tiba otak dipenuhi dengan berbagai angan-angan untuk berbisnis. Sebenarnya alasan utama bukanlah untuk dapat uang, tapi hanya ingin produktif dan memiliki eksistensi di bidang yang berbau-bau bisnis. Karena di benak yang paling dalam terbersit cita-cita ingin jadi pengusaha suatu saat nanti hehehe.

Kemudian mulai menekuni hobi merajut. Banyak mencari tutorial merajut di Youtube karena masa kuliah pada saat itu sudah memasuki era milenial sehingga kebutuhan akses internet sudah sangat mudah. Melalui beragam tutorial tersebut sangat membantu untuk mengembangkan keterampilan merajut.

Setelah merasa PD bisa menghasilkan produk rajutan yang layak jual, baru lah mulai membuat platform untuk menjual produk secara online yaitu akun Instagram dan fanpage Facebook untuk memasarkan produk rajutan. Alhamdulillah saat itu produk ready saya terjual. Karena produk rajutan itu handmade yang membutuhkan waktu tidak sebentar untuk proses produksinya jadi produk yang dijual pun terbatas jumlahnya.

Seiring berjalannya waktu follower di Instagram semakin bertambah dan dari mulut ke mulut brand rajutan saya mulai dikenal. Kemudian saya membuka sistem PO (Pre Order), jadi konsumen pesan dulu baru dibuatkan. Selain tas saya juga memproduksi boneka rajut untuk kado wisuda. Pertimbangnnya karena saya tinggal di Kota Malang sedangkan Malang adalah kota Pendidikan banyak sekali universitas di Malang sehingga sangat memungkinkan menjadikan mahasiswa sebagai target pasar produk rajutan saya. Alhamdulillah, waktu itu lumayan banyak yang pesan namun ketika itu saya kewalahan kalau memproduksi sendiri. Akhirnya muncul inisiatif untuk mengajak beberapa teman kos memproduksi bersama. Mengapa mengajak teman-teman kos? Karena mereka ternyata memiliki ketertarikan merajut setelah melihat saya suka merajut dan minta untuk diajari.

Saya mengajari teman-teman merajut  kurang lebih 2 minggu mereka sudah bisa merajut dengan menggunakan tekni-teknik dasar. Ya.. meskipun beberapa hasilnya belum terlalu halus tapi untuk proses finishing saya yang pegang agar hasilnya maksimal. Alhamdulillah dari jualan beragam produk rajutan bisa menambah uang saku kala itu sebagai anak mahasiswa. Sekian cerita tentang saya dan rajutan, semoga menginspirasi!